Short Story

Sabtu, 28 Februari 2015








Aku ingin pergi dari semua esensi realita
penatku sudah selekat pekat

Pergi dan menghilang dalam kurun waktu yang tak terhingga

Ahh nona, sudahlah..
bercermin di atas kertas, jangan terlalu sering kau bercermin diatas tumpukan arang
Kau hanya butuh melihat ombak yang paling liar.
Kau hanya butuh hening malam saat semua mata umat terpejam.
Kau hanya butuh tabung oksigen lima kilogram agar darahmu mengalir lancar.
Kau hanya butuh lensa penjelas saat pandanganmu sudah mulai suram.

Tunggu, 
berdiri dan tetap diam disana. 
Jangan beralih dan jangan mencoba pergi dari semua esensi realita.
Karena tamparannya tidak sesakit saat kau di tampar oleh ombak yang paling liar. 
Tunggu,
berdiri,
dan tetap diam disana nona manis.

2 komentar:

Mangga diantos komentarnya.